Gangguan Gait
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Patofisiologi gangguan gait dibedakan berdasarkan pola kelainannya. Walau demikian, sebelum membahas patofisiologi gangguan gait, perlu dipahami mengenai istilah dan pengontrolan gait normal.
Terminologi Gait
Terminologi gait terdiri dari fase gait, panjang gait, waktu, kecepatan, dan support.
Fase
Saat berjalan, hanya salah satu kaki berada pada posisi swing phase. Pada berlari, kedua kaki dapat berada pada swing phase secara bersamaan. Stance phase adalah fase ketika kaki menginjak lantai. Fase ini terdiri dari lima subfase, secara berurutan yaitu heel strike, loading response, mid-stance, terminal stance, dan pre-swing. Swing phase adalah fase ketika kaki tidak menginjak lantai. Fase ini terdiri dari tiga subfase, yaitu toe-off, mid-swing, dan terminal swing.
Panjang
Terminologi terkait panjang gerak berjalan adalah:
- Step length: jarak yang ditempuh satu kaki dibandingkan kaki lainnya.
- Stride length: jarak yang ditempuh satu kaki dibandingkan posisi kaki tersebut sebelumnya. Atau dengan kata lain 2 kali step length.
- Step width: jarak antara garis tengah kedua telapak kaki.
- Gait cycle: sering diartikan sebagai waktu antara dua heel strike yang berurutan pada satu kaki.
Waktu
Berikut adalah terminologi terkait waktu gerak berjalan:
- Stance time: waktu stance phase, dihitung sejak heel strike hingga toe off.
- Swing time: waktu swing phase, dihitung sejak toe off hingga heel strike.
- Step time: waktu yang dihitung sejak heel strike satu kaki hingga heel strike kaki satunya.
- Stride time: waktu yang diperlukan untuk melakukan satu siklus gait.
Kecepatan
Kecepatan gerak berjalan disebut sebagai average gait velocity, didapatkan dari hasil membagi stride length dengan stride time.
Support
Double support adalah kondisi saat kedua kaki menginjak lantai sedangkan single supportadalah kondisi saat hanya salah satu kaki yang menginjak lantai.[3,4]
Klasifikasi Gangguan Gait
Berdasarkan pola kelainannya, gangguan gaitdapat dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok memiliki patofisiologi berbeda-beda seperti yang akan dibahas di bawah ini.
Antalgic Gait
Antalgic gait disebabkan oleh kondisi yang menyebabkan nyeri pada ekstremitas bawah, misalnya trauma, osteoartritis, sprainpergelangan kaki, atau fraktur. Karakteristik antalgic gait adalah range of motion (ROM) yang berkurang, pincang, langkah pendek dan lambat, tidak mampu menopang berat badan, serta nyeri bertambah saat bergerak atau menopang berat badan. Pasien akan lebih cenderung menopang berat badan pada kaki yang sehat sehingga pincang. Untuk mengurangi nyeri, pergelangan kaki pada sisi yang nyeri cenderung tetap (fixed position) saat bergerak.
Pasien dengan antalgic gait dapat diberikan alat bantu gerak (misalnya tongkat) pada sisi yang nyeri agar berat badan dapat dialihkan ke ekstremitas atas.
Coxalgic Gait
Coxalgic gait disebabkan oleh nyeri pada panggul. Pasien akan beradaptasi dengan mencondongkan tubuh bagian atas (upper trunk) ke sisi yang sakit selama stance phase kaki yang terlibat.
Knee Hyperextension Gait
Kelemahan otot kuadrisep menyebabkan lutut dalam kondisi hiperekstensi pada awal stance phase. Akibatnya, tubuh beradaptasi dengan meningkatkan plantar fleksi dan ekstensi panggul selama fase tersebut.
Hemiparetic Gait
Hemiparetic gait disebabkan oleh lesi unilateral pada traktus kortikospinal, biasanya akibat stroke. Ciri-ciri gait ini adalah kaki dalam keadaan spastik dan ekstensi, terdapat circumduction (gerakan kaki ke lateral saat swing phase), jarak kedua kaki melebar (wide-based), serta ritme gait pelan. Ekstremitas atas pada sisi yang terlibat dalam keadaan spastik, adduksi, siku fleksi ke arah dalam, pronasi, dan jari tangan fleksi. Kelainan gait akan semakin tampak ketika pasien berusaha untuk berjalan cepat.
Paraparetic Gait
Paraparetic gait disebabkan oleh sklerosis lateral primer, paraparesis spastik herediter, dan lesi pada korda spinalis (spinal cord) atau serebral bilateral. Ciri-ciri kedua kaki biasanya spastik, adduksi, plantar fleksi, dan lutut ekstensi atau sedikit tertekuk. Jika pasien berjalan, dapat muncul scissor gait karena posisi kedua kaki adduksi.
Stiff-Legged Gait
Terminologi ini juga meliputi sindrom spastik pada paraparetic dan hemiparetic gait. Terjadi penurunan ROM pada seluruh sendi ekstremitas bawah.
Cerebellar Ataxic Gait
Penyebab cerebellar ataxic gait adalah degenerasi serebelum, intoksikasi obat atau alkohol, sklerosis multipel, stroke, serta defisiensi B12 atau B1. Ciri-ciri: wide-based; berjalan tidak stabil; gerakan dan step lengthireguler. Orang dengan gait ini akan menunjukkan gerakan kompensasi berupa tubuh berayun ke samping dan sedikit membungkuk. Kelainan akan semakin tampak jika pasien berputar atau melakukan gerakan lebih kompleks (misalnya tes tandem gait).
Sensory Ataxic Gait
Sensory ataxic gait disebabkan oleh gangguan propioseptif akibat polineuropati sensori atau disfungsi kolum dorsalis. Ciri-ciri gait ini adalah wide-based, berjalan tidak stabil dan lebih hati-hati dibandingkan cerebellar ataxic gait dengan step length yang pendek.
Pada gait ini, tidak hanya fungsi propioseptif saja yang hilang, melainkan fungsi sensori distal turut hilang. Input sensori dari propioseptif dapat digantikan oleh input visual. Akibatnya, pasien dapat berdiri dengan base sempit (tes Romberg) dan akan jatuh jika mata ditutup (tes Romberg dipertajam).
Vestibular Ataxic Gait
Vestibular ataxic gait disebabkan oleh labirinitis atau penyakit Meniere. Ciri-ciri gait ini adalah postur tidak stabil yang cenderung jatuh ke satu sisi. Pada vestibular ataxic gait, dapat ditemukan gejala seperti vertigo, mual, atau nistagmus. Pasien mengandalkan input visual saat berjalan. Ketika pasien berjalan dengan mata tertutup, akan terjadi deviasi arah. Kelainan akan berkurang saat berlari dibandingkan berjalan lambat.
Parkinsonian Gait
Parkinsonian gait disebabkan oleh penyakit Parkinson atau dapat juga disebabkan oleh parkinsonism atipikal atau sekunder. Ciri-ciri gait ini adalah bradikinesia, rigiditas, postur tidak stabil, resting tremor, langkah pendek, berjalan lambat, narrow-based, dan ayunan tangan berkurang. Pasien seperti menyeret kaki saat berjalan. Pasien akan sulit berubah posisi dari duduk ke berdiri tanpa bantuan tangan. Ketika pasien diajak bicara sambil berjalan, kelainan gait akan semakin jelas. Pasien juga lebih mudah untuk naik tangga dibandingkan berjalan di lantai datar. Selain itu, saat berputar, pasien menggunakan banyak langkah kecil-kecil.
Dystonic Gait
Dystonic gait disebabkan oleh distonia generalisata primer (biasanya pada anak atau remaja) atau kerusakan ganglia basalis. Ciri-ciri gait ini adalah postur kaki aneh (inversi, plantar fleksi, dan ekstensi ibu jari kaki), kaki diseret, gait aneh, atau panggul hiperfleksi. Kelainan gait ini akan berkurang, bahkan normal ketika pasien melakukan gerakan yang lebih kompleks, seperti berjalan mundur dan berlari. Pada beberapa pasien, kelainan akan berkurang atau normal dengan “trik sensorik”. Trik yang dimaksud misalnya meletakkan tangan pasien ke lehernya. Akibatnya, kelainan ini sulit dibedakan dengan psychogenic gait.
Choreic Gait
Choreic gait dapat disebabkan oleh penyakit Huntington atau diskinesia akibat levodopa. Ciri-ciri gait ini adalah menari, gerakan iregular (juga dapat ditemukan pada ekstremitas atas), wide-based, dan berjalan lambat. Pasien biasanya juga mengalami kelainan psikiatri atau penurunan kognitif.
Bouncing Gait (Myoclonus)
Penyebab bouncing gait adalah hipoksia atau iskemia serebral generalisata pada lansia. Bouncing gait terjadi akibat mioklonus negatif dan positif secara bergantian. Mioklonus positif akan menyebabkan pergerakan sendi tiba-tiba (jerk), sementara mioklonus negatif menyebabkan tonus otot hilang secara mendadak.
Frontal Gait Disorders
Kelainan gait ini dikenal juga sebagai frontal gait ataxia / gait apraxia / magnetic apraxia / marche à petits pas. Frontal gait disorders disebabkan oleh degenerasi lobus frontal, multi infark, normal pressure hydrocephalus, Alzheimer berat. Ciri-ciri: lupa cara berjalan atau menginisiasi berjalan; sulit berdiri atau berubah posisi; keseimbangan terganggu.
Setelah berjalan beberapa waktu, gait semakin membaik. Terkadang pasien berhenti, terutama saat berputar atau menemukan rintangan. Pasien juga dapat menunjukkan gejala lain akibat kerusakan lobus frontal.
Cautious Gait
Penyebab: cautious gait adalah gangguan penglihatan, sindrom pasca jatuh, deconditioning (mengembalikan fisiologis tubuh setelah inaktif/bed rest selama beberapa waktu). Ciri-ciri gangguan gait ini adalah berjalan pelan dan hati-hati, wide-based, lengan dan kaki abduksi, serta ayunan tangan berkurang.
Jika tidak segera ditangani, perasaan takut jatuh yang berlebih pada pasien dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk berjalan. Terapi yang diberikan adalah dukungan psikologis, latihan berjalan, dan obat-obatan ansiolitik.
Steppage
Steppage disebabkan oleh neuropati motorik. Ciri-ciri gangguan gait ini adalah footdrop, fleksi lutut dan panggul berlebih saat jalan, tersandung, dan langkah pendek. Paresis pada otot menyebabkan pasien harus mengangkat kakinya lebih tinggi saat swing phase. Pasien tidak bisa jinjit atau berdiri dengan tumit, sehingga dapat memerlukan splint atau sepatu khusus.
Waddling
Penyebab dari waddling adalah miopati, distrofi otot, pseudoartrosis leher femur; pasca trauma yang menyebabkan elevasi trokanter. Ciri-ciri waddling adalah lordosis lumbar, wide-based, jinjit, instabilitas panggul, dan tubuh menekuk ke sisi stance phase (tanda Duchenne). Pasien biasanya sulit berdiri dari posisi duduk, harus dibantu tangan.
Psychogenic Gait
Psychogenic gait disebabkan oleh gangguan somatoform (misalnya: malingering atau factitious). Ciri-ciri dari gangguan berjalan ini adalah gait yang aneh tetapi jarang menyebabkan jatuh atau cedera dan tidak ditemukan adanya gangguan neurologis lainnya. Psychogenic gait dicurigai jika gejala klinis pasien tidak konsisten, atau hilang timbul tanpa pola yang jelas.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar