Konsep Fisioterapi dan Proses Fisioterapi pada Kardiovaskuler

Pengertian Sistem Kardiovaskular 

system peredaran darah pada tubuh manusia
suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat kedan dari sel.
Sistem kardiovaskuler terdiri atas :
  Jantung à organ
  Pembuluh darah à tempat mengalirkan dan dialirkandarah, dan
  Darah à cairan pembawa O & nutrisi

Fungsi Jantung
Jantung berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah à diastol
jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung à sistol

Pembuluh Darah
Arteri
arteriola
kapiler
Venula
vena

Fungsi
Sistem Kardiovaskuler
mengangkut zat makanan dan oksigen untuk diedarkan keseluruh tubuh,
mengangkut hasil sisa metabolisme dari jaringan ke organ ekskresi,
mengedarkan hormon endokrin ke bagian tubuh tertentu

Beberapa kelainan/penyakit pada
 sistem kardiovaskuler  
Arterosklerosis
Anemia
Varises
Hypertensi
Hypotensi
Stroke
Gagal jantung
dll

Fisioterapi pada gangguan kardiovaskuler
Pasien sebelumnya dilakukan screening , menilai Heart rate untuk menentukan pasien jantung yang bisamengikuti latihan
Tujuan : menentukan beban maksimal yang bisa diterimapasien

Zona Latihan dengan menentukan Heart Rate Reserve (HRR)
 
menggunakan formula Karvonen
Menentukan Heart Rate Maximal (HR max) = 220 – usia
Menentukan HRR = HR max – HR rest
Menentukan Zona Latihan = (40%-60% HRR) + HR rest

Contoh
Seorang pasien usia 50 tahundengan Heart Rate Resting (HR rest) = 60 dpm (denyut per menit).
HR max = 220 – 50 = 170
HRR = 170 – 60 = 110
Zona Latihan (40%-60% HRR)
(0.4 x 110) + 60 = 104
(0.6 x 110) + 60 = 126
Zona Latihannya adalah 104 – 126.

Fisioterapi /Rehabilitasi jantung standar memiliki tiga fase
1.fase in patient,
2.fase out patient, dan
3.fase long-term maintenance.

1.   fase inpatient
tujuan intervensi fisioterapi adalah
menginisiasii self-care activities
Lat. Duduk berdiri à meminimalkan deconditioning effect akibat immobilisasi (1 – 3 hari setelah serangan),
mempersiapkan pasien dan keluarga pasien untukmelanjutkan rehabilitasi dan aktivitas dirumah

2.  fase out patient
Tujuan Fase 2 à edukasi àmembekali pasien denganinformasi dan pengalaman yang akan membuatnyamencari suatu program pengkondisian jantung dankesejahteraan yang mandiri setelah melewatiprogram yang terstruktur
Fase ini biasanya dalam 2 minggu setelah keluar dari RSdan sesi berlangsung 1 jam perhari, 3 kali dalamseminggu selama 8 hingga 12 minggu
fase ini menempatkan penekanan pada latihan danpemulihan fisiksering pasien tersebut dipantau dengantelemetri selama latihan.

3.  Fase long term maintenance  
Tujuan à untuk melanjutkanmeningkatkan dan menjagatingkat kebugaran yang telah dicapai selama dalamprogram Fase 2 diantaranya:
1. 
Aktivitas rekreasi
2. Jogging 
kira-kira 5 mil per jam
3. Atau bersepeda kira-kira 12 mil perjam.
Perubahan pola hidup

Proses Assesment
a.Identitas à Nama, Umur, JK, alamat, agama, pekerjaan, hobby
b.Data Medis à Diagnosa, hasil Lab, EKG,RO
c.Anamnesis à tanya jawab mengenai keadaan penyakit
Keluhan Utama
RPS dan RPD
RPK

Pemeriksaan Laboratorium
1.Kreatin kinase (CK) adalah suatu enzim yangterkonsentrasi di otakmiokardium dan ototrangka.
nilai normal CK adalah sebagai berikut :Dewasa pria : 5-35 Ug/ml atau 30-180 IU/LWanita : 5-25 Ug/ml atau 25-150 IU/L
Aktivitas CK total mulai meningkat dalam 2 sampai 4 jamsetelah onset miokard infarkmemuncak pada 24 jam, dan kembali ke normal dalam waktu sekitar72 jam
2. Troponin adalah sekelompok protein pada otot rangkadan jantung manusia ànormal < 0,16 μg/L
3. SGOT (Serum Glutamik Oksaloasetik Transaminase).
enzim SGOT pada infark jantung akan meningkat setelah12 jam dan mencapai puncak setelah 24-36 jamkemudian.
Nilai normalnya adalah:Laki-laki sampai dengan 37 U/L
Wanita sampai dengan 31 U/L

Pemeriksaan Elektrokardiografik
kelainan pada miokard infark diantaranya mencakup
perubahan segmen S-T yakni ada tidaknya elevasi, yangdikenal dengan STEMI (ST-elevation MI) danNSTEMI (non-ST-elevation-MI).
perubahan gelombang Q dan inversi gelombang T.

Contoh pd px jantung
d. Pemeriksaan
1.Pemeriksaan Fisik
i.Vital Sign à TD,TB,BB, Nadi, suhu, pernafasan.
ii.Inspeksi à Keadaan umum dan kesadaran pasien
pasien terlihat cemassedih dan gelisah
Pasien merasa nyeri dada
Sesak napas
Wajah terlihat pucat dan berkeringat

iii. Palpasi
Tekanan vena jugularis biasanya normal atau sedikitmeningkat pada kondisi akut
iv. Auskultasi
Bunyi jantung ketiga sering terdengar jika terjadi gagaljantung atau syok

Bunyi ke empat (atrial sound) dapat didengar padasebagian besar pasien

Tahapan Bunyi Jantung
Suara jantung 1 (S1) timbul akibat penutupan katup mitral dan trikuspidalis à Lup
Suara jantung 2 (S2) timbul akibat penutupan katup semilunaris aorta dan semilunaris pulmonal à Dub
Suara jantung 3 (S3) terjadi akibat pengisian ventrikel pada fase diastole à normalnya lemah dan rendah
Suara jantung 4 (S4) terjadi akibat kontraksi atrium àkadang-kadang dapat didengar segera sebelumbunyi Pertama

2. Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar
    à Gerak Pasif, aktif dan resisted
3. Pemeriksaan Khusus à GCS

e. Diagnosa Fisioterapi
  a. Body Structure
  b. Functional Limitation
  c. Restriction Partisipation
f. Program Fisioterapi
  a. Jangka pendek
  b. Jangka panjang

g. Penatalaksanaan Fisioterapi
Menurut Thompson, Ann (1991), dalammenyusun program penatalaksanaan fisioterapi padakondisi jantung perlu diperhatikan beberapa hal pentingyaitu : faktor usiapekerjaanriwayat penyakitkeadaanmental, keadaan jantungdan keparahan penyakit.

Penatalaksanaan Fisioterapi
Breathing exercise.
Passive movement,
Active movement,
Latihan gerak fungsional,
Home program education

h. Evaluasi dan Tindak Lanjut
  - Kondisi pasien
  - TD, Nadi, pernafasan
  - ADL

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH DOWN SYNDROME

Vertigo : Anamnesis, Pemeriksaan Fisik, Terapi

CERVICAL ROOT SYNDROME